1.
Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem
pengendalian manajemen dikategorikan sebagai bagian dari pengetahuan perilaku
terapan. Pada
dasarnya, sistem ini berisi tuntutan kepada kita mengenai cara menjalankan dan
mengendalikan perusahaan atau organisasi yang “dianggap baik” berdasarkan
asumsi-asumsi tertentu. Dalam hal ini “dianggap baik” berarti mampu
menerjemahkan antara lain :
a.
Tolak ukur kinerja yang
mencerminkan perusahaan atau oragnisasi berjalan secara efisien, efektif dan
produktif.
b.
Kebijakn dalam menentukan
tolak ukur di atas
c.
Apresiasi kepada sumber daya
yang di miliki perusahaan oragnisasi
Masing-masing
perusahaan memiliki kompleksitas berbeda dalam pengendalian manajemen, makin
besar skala perusahaan akan semakin kompleks.
Contohnya :
PT KAWAN LAMA merupakan perusahaan yang telah berdiri sejak
lama dan memiliki cabang yang sangat banyak juga merupakan perusahaan import
terbesar di bidang industri, dengan PT QOZNIBI MITRA UTAMA yang baru berdiri
beberapa tahun yang lalu serta di dalam hanya merupakan perusahaan dagang di
salah satu bidang kemudian untuk jumlah unit karyawannya tidak
mencapai ratusan orang.
Dari kedua perusahaan tersebut akan ada
perbedaan dalam manajemennya.
Contoh untuk PT KAWAN LAMA dalam transaksi
sangat tersusun berdasarakn nomor urut, jam atau waktu yang telah dibatasi segala aturan yang telah di tentukan
lebih banyak di banding PT QOZNIBI, contoh lainnya misalkan ada customer yang
membeli suatu produk yang ada di perusahaan tersebut prosesnya akan lebih mudah
dan cepat di perusahaan QOZNIBI barang dapat di terima diwaktu yang sama ketika order, bahkan tidak perlu memubat
surat pesanan pembelian akan tetapi untuk KAWAN LAMA pun bukan berarti tidak
dapat beroprasional dengan cepat melainkan segala sesuatunya sangat runtut dan
berurut di mulai dari pemrosesan surat order pejualan, surat jalan, input dulu
surat keluar barang, jadi dalam pengiriman barangnya bisa satu atau dua hari
setelah purchase order diterima ( tidak dapat dikirim dalam waktu yang sama
saat customer order ) akan tetapi perusahaan besar khususnya perusahaan dadang
dalam penjualan bisa sistem COD bahkan tempo dua minggu kenapa dapat seperti itu karena ia sudah memiliki
sistem tersendiri untuk mengendalikan jika terjadi kecurangan dalam pembayaran
dari customer beda dengan perusahaan kecil lebih cenderung cash karena bendera
yang ia punya tidak cukup besar apabila terjadi masalah dalam pembayaran dari
pembeli atau customer.
Sistem pengendalian manajemen mempunyai beberapa ciri
penting, yaitu :
a. Sistem
pengendalian manajemen digunakan untuk mengendalikan seluruh organisasi,
termasuk pengendalian terhadap seluruh sumber daya (resources) yang
digunakan, baik manusia, alat-alat dan teknologi, maupun hasil yang diperoleh
organisasi, sehingga proses pencapaian tujuan organisasi dapat berjalan lancar.
b.
Pengendalian manajemen bertolak dari strategi dan teknik evaluasi yang
berintegrasi dan menyeluruh, serta kurang bersifat perhitungan yang pasti dalam
mengevaluasi sesuatu.
c.
Pengendalian manajemen lebih berorientasi pada manusia, karena pengendalian
manajemen lebih ditujukan untuk membantu manager mencapai strategi organisasi
dan bukan untuk memperbaiki detail catatan.
Oleh sebab
itu dalam pengendalian manajemen, peranan pertimbangan-pertimbangan psikologis
lebih dominan. Berdasarkan ciri-ciri tersebut di atas, dapat diketahui bahwa
tugas terpenting dari manajemen melalui pengendalian manajemen adalah beusaha
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Contoh kasus
:
Ada sebuah perusahaan dagang yang sifatnya Just In
Time, katakanlah nama perusahaan itu PT ABC perusahaan ini berdiri sejak 2006
sampai sekarang 2013. Di dalamnya terbagi menjadi tiga produk, dan masing –
masing produk tersebut segala sesuatunya di kelola oleh satu orang secara
langsung. Produk A, di kelola oleh dua orang, produk B di kelola olah dua orang
dan produk C di kelola oleh tiga orang total jadi tujuh orang di tambah ada
bagian khusus IT tiga orang.
Dari masing – masing produk tersebut ada pemasaran
secara online yaitu dengan cara mengisi website, iklan dengan akun lainnya
seperti facebook, twitter, toko online, millis, dan masih banyak macam iklan
secara online lainnya guna untuk menjemput pembeli / customer. Dari masing –
masing produk tersebut mencapai ribuan tipe – tipe produk dari mulai barang
yang bugdetnya ribuan hingga ratusan juta. Selain itu ada pengarsipan document,
semacam penawaran harga, purchase order, invoice, kwitansi, nota penjualan,
surat jalan, dan lain – lain yang di buat secara urut berdasarkan masing –
masing produk atau divisi.
Selain di rincikan secara urut dan rapi di computer
juga di arsipkan di lemari besi untuk berkas – berkas hardcopynya. Di samping
itu pula selalu ada pembuatan catalog yang memang belum di buat ke bentuk word
atau excel yang tadinya dari buku, untuk menyipakan ketika ada customer
bertanya sudah filenya sudah siap di computer. Yang terakhir gudang, stock
barang yang tersedia di gudang dari mulai packing dan pengiriman di kerjakan
oleh orang yang sama sesuai divisi.
Dapat di kelompokan secara garis besar :
1. Pemasaran
online
2. Pelayanan
jual beli
3. Pembukuan
transaksi ( surat – surat dan laporan keuangan )
4. List barang
( catalog dan daftar harga )
5. Gudang (
packing – pengiriman )
Semua itu berjalan akan tetapi berantakan, karena SDM
yang tidak memadai dari tiga macam produk di buat tiga divisi dan masing –
masing divisi hanya terdiri dari dua dan tiga orang sedangkan tugas dari mulai
pemasaran sampai pengiriman barang ( setelah terjadi transaksi ).
Waktu yang tidak memadai dalam oprasional kerja dari
jam 08.00 – 17.00 menjadikan pengarsipan document tidak rapi, list customer
kadang tidak tercatat atau terdata semua selain itu di surat penawaran harga
yang biasa di kirim via email untuk customer menggunakan tandatangan atasan,
begitupun dengan invoice dan invoice biasanya di kirm bentuk aslinya ( hardcopy
) sedangkan dari atasan itu sendiri sangat - sangat jarang ada di kantor
seringnya pergi keluar kota dan mempersulit ke adaan untuk mendapatkan
tandatangan tersebut sehingga menyebabkan keterlamtaban dalam penagihan dan itu
menjadikan kejenuhan terhadap karyawan sehingga malas untuk bekerja, dan tidak
adanya rapat yang teratur dalam mingguan ataupun bulanan sehingga karyawan
lepas control dari pengawasan atasan. Ada pula beberapa karyawan yang sudah
pintar dan mencapai titik jenuh keluar dari PT ABC ini yakni mendirikan
perusahaan sendiri karena dia memahi semua sistemnya mulai dari point satu
sampai lima yang di tuliskan di atas.
Perusahaan dagang yang tidak ada presentase terhadap
masing – masing divisi dari omset yang di dapatkan membuat karyawan tidak
mengejar omset yang telah di tentukan karena itu tidak mempengaruhi income
mereka.
Atasan di PT ABC ini terlalu mengedepankan iklan atau
membranded nama perusahaannya tanpa memperhatikan tugas – tugas karyawan
terutama dalam melayani customer yang waktunya sangat tidak dapat di tentukan
kapan karena customer bisa menelpon, sms atau kirim email bahkan datang ke
kantor kapan saja.
Solusi untuk kasus
tersebut menurut saya yaitu dengan merubah system yang ada sekarang, yaitu
dengan membagi – bagi tugas secara point point tertentu, ada yang khusus
kerjanya iklan atau pemasaran, melayani, mencatat pembukuan, membuat catalog,
dsb. Sehingga semuanya tersetrukur rapi dan tidak ada peluang untuk berkolusi
ketika kerjaaan tidak di pegang oleh satu orang yang sama dari awal sampai
akhir.
Agar tugas tersebut dapat dijalankan dengan baik, pada
tahap pertama manajer harus memutuskan, apa yang akan dicapai oleh organisasi
dan cara untuk mencapainya, lewat keputusan ini akan diketahui seperangkat
tujuan organisasi dan strategi menjadi sejumlah kebijakan-kebijakan yang dapat
menuntut arah, maupun program-program kegiatan untuk tercapainya tujuan
tersebut. Setelah keputusan-keputusan tersebut dibuat, maka pengendalian
manajemen mulai bertugas untuk memastikan bahwa kehendak manajemen telah
dilaksanakan oleh seluruh organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar